Senin, 11 November 2013

Di Tangerang, Warga Ramai-Ramai Kembalikan Raskin TMS


Kualitas Raskin di Gudang Cikande pun Dipertanyakan

Banten_Barakindo- Pertanyaan beberapa pihak tentang kualitas beras miskin (Raskin) yang disimpan Perum Bulog Sub Divre Tangerang di Gudang (GBM) Cikande, seakan terjawab dengan beramai-ramainya warga mengembalikan Raskin yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) Impres No 3/2012 Tentang Perberasan, Jumat (8/11/2013) kemarin.

Diketahui, sejumlah warga Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, beramai-ramai mengembalikan beras Raskin ke Kantor Kelurahan setempat. Pasalnya, didalam beras yang tersebut terdapat batu, berkutu, berwarna kemerah-merahan, dan banyak menir.

Salah seorang Ketua RT setempat, Yayan Mulyan mengatakan, dirinya merasa malu terhadap warga, lantaran Raskin yang disalurkan tersebut jelek. “Mereka minta saya mengembalikan Raskinnya. Saya malu sama warga,” ujarnya.

Staf Kesra Kelurahan Pedurenan, Muhamad Noor mengatakan, pihaknya tidak akan menyalurkan Raskin berkualitas jelek ke masyarakat penerima manfaat. “Warga tidak mau menerimanya. Buktinya banyak yang mengembalikan,” jelasnya.

Sementara Kepala Bulog Sub Divre Tangerang, Miftahul Ulum meminta warga menukarkan Raskin berkualitas jelek dengan yang bagus. “Kalau warga tidak mau ambil, kita ganti yang bagus,” ujarnya menambahkan, adanya beras yang berkualitas buruk, lantaran kondisi beras yang tidak merata. Demikian dilansir Radar Banten, Sabtu (9/11/2013) kemarin.

Sebelumnya, sebuah media nasional mempertanyakan sulitnya menembus penjagaan di Gudang Bulog Cikande, Kabupaten Serang. Pasalnya, sekedar untuk meminta klarifikasi soal kualitas Raskin di gudang tersebut, petugas jaga mensyaratkan surat ijin dari Kepala Sub Divre yang berkantor di Kota Tangerang. Bahkan sekedar untuk bertemu dengan petugas dan Kepala Gudang (Kagud) pun tidak diperbolehkan tanpa ijin dari Kasub.

“Kami mendapat perintah dari pimpinan untuk tidak memperbolehkan siapapun masuk ke area gudang. Mohon pengertiannya. Kami hanya menjalankan perintah,” ujar para petugas jaga.

Ketatnya penjagaan tersebut, membuat publik bertanya-tanya, ada apa dibalik ketatnya birokrasi di Gudang Cikande?

Dipihak lain, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Banten, Yuli menyatakan akan segera menindaklanjuti informasi dari masyarakat. “Kami akan menindaklanjuti laporan masyarakat. Kami akan mengadakan kunjungan kesana (Gudang Cikande-Red) setelah mendapat persetujuan dari pimpinan,” tegasnya. (Redaksi)*

0 komentar:

Berita Populer

Pengunjung Suara Garuda