Jumat, 01 November 2013

Pekerjaan Jalan Tanjung Lesung-Sumur Tidak Sesuai Teknis


Kadis DBMTR: Pekerjaan oleh PT.BWU & PT.PPJ Senilai Rp.57 Miliar

Banten_Barakindo- Sejumlah pihak menilai, pekerjaan pemeliharaan rutin jalan Tanjung Lesung -Sumur yang kini masih dalam tahap pengerjaan sangat memprihatinkan. Pasalnya, lubang-lubang yang dilakukan pemeliharaan hanya di kasih emulsi (perekat), tampa melalui proses patching terlebih dahulu. Alhasil, banyak emulsi yang hanyut terbawa air, lantaran intensitas hujan di daerah itu cukup tinggi.

Semestinya, bagi pemeliharaan jalan yang tergolong rusak sedang, terlebih dahulu dilakukan patching dan penyemprotan sebelum ditaburi perekat. Namun kenyataannya, pengerjaan tambal sulam pada ruas Tanjung Lesung-Sumur tidak mengindahkan aturan teknis tersebut.

Pengawas lapangan dari Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten, Tio mengatakan, tidak semua pemeliharaan jalan yang rusak harus di lakukan patcing, tergantung kerusakannya. "Tidak semua jalan yang rusak harus di patching, bisa juga di kasih lem perekat baru di taburin aspal,” katanya layaknya dilansir sentana, Kamis (31/10/2013).

Namun, ketika wartawan menunjukkan pekerjaan tambal sulam jalan yang tergolong kategori rusak sedang dan berat yang hanya di taburi emulsi, Tio pun tidak bisa memberikan penjelasan. "Maaf mas saya hanya staf biasa. Kalau persoalan itu saya kurang paham. Mengenai tekhnisnya, silahkan langsung ditanyakan kepada Pak Wahyu, pelaksan teknis lapangan," ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan Anjar, pengawas dari PT.Buana Wardana Utama. Menurutnya, pekerjaan pemeliharaan jalan Tanjung Lesung-Sumur sudah sesuai dengan arahan dari pimpinannya. "Saya hanya disuruh kerja sesuai dengan arahan dari atasan. Kalau mengenai teknisnya, terus terang saja saya kurang begitu faham," kata Anjar.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan dilapangan, pemeliharaan jalan Hotmix Tanjung Lesung-Sumur yang terkesan asal-asalan itu merupakan jaminan pemeliharaan sebesar 5 persen dari nilai Proyek sebesar Rp.19 miliar.

Pembangunan jalan ini menjadi sangat hangat di media karena kondisi jalan yang baru di bangun itu sudah rusak berat. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) perwakilan Banten sendiri menemukan indikasi kelebihan Pembayaran sebesar Rp.2,5 miliar (sudah di kembalikan ke kas Daerah-Red) dan kekurangan volume sebesar Rp.3,6 miliar (masih dalam penghitungan tim teknis Independen-Red). Saat ini, kasus pembangunan Jalan Tanjung Lesung-Sumur sedang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.

Pejabat Pelaksan Teknis Kegiatan (PPTK) pada DBMTR Provinsi Banten, Reza menjelaskan, secara teknis kalau melakukan pemeliharaan jalan harus dilihat dulu tingkat kerusakannya. Kalau memang kerusakannya cukup berat, maka harus dilakukan patching. "Kalau kategori kerusakan itu termasuk kerusakan yang berat, maka harus dilakukan pembongkaran dan pembersihan. Idealnya harus begitu," kata Reza.

Khusus untuk pembangunan dan pemeliharaan Jalan Tanjung Lesung-Sumur memang sangat berat, karena Kontur tanahnya yang labil. Disamping itu, posisi jalan cenderung turun, sehingga air dari atas turun ke bawah dan menggerus material. "Sifat air itu kan selalu mencari tempat yang paling rendah, sementara curah hujan di sana sangat tinggi. Karena itu, pembangunan jalan Tanjung Lesung-Sumur harus melalui perencanaan yang matang," pungkasnya.

Monopoli

Sebuah sumber mengungkapkan, bahwa proyek pembangunan Jalan Tanjung Lesung-Sumur sudah syarat monopoli sejak awal. Sumber sentana itu menyatakan, tidak mengherankan kalau proyek pembangunan jalan itu disebut-sebut sebagai proyek keluarga. Sebab, untuk pekerjaan hotmix pada TA 2012  digarap oleh PT.Buana Wardana Utama dengan nilai kontrak sebesar Rp.19 miliar, yang kini tengah ditangani oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, karena diduga tidak sesuai dengan spesifikasi.

Sedangkan untuk pekerjaan rigid pavement (betonisasi) TA 2013 sendiri dikerjakan oleh PT.Putra Perdana Jaya (PPJ) dengan pagu anggaran sebesar Rp.38 miliar. Setali tiga uang dengan pekerjaan hotmix TA 2012, pekerjaan betonisasi ini juga sudah mengalami kerusakan, seperti retak-retak. PPTK pembangunan jalan betonisasi ini pun merekomendasikan untuk diperbaiki kembali. (Redaksi)*

0 komentar:

Berita Populer

Pengunjung Suara Garuda