Senin, 18 Agustus 2014

Lima Tahun Kinerja Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Banten



Apa Hasilnya ???

Oleh: Danil’s

SELAMA lima tahun terakhir Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Banten berkiprah, selama itu pula ratusan miliar anggaran negara telah digunakan. Namun apa hasil yang patut dibanggakan ??? Inilah beberapa catatan kritis dari Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak), yang selama ini terus memantau kinerja Satker dibawah pimpinan Ir.Yuddi Adriyana tersebut.
Pada 2011, kinerja Satker dibawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya tersebut menuai banyak protes dari warga penerima manfaat yang didukung aktivis-aktivis lokal di wilayah Provinsi Banten bagian selatan. Salah satunya kritik atas proyek yang meski sudah dua tahun dikerjakan, namun tidak bermanfaat, lantaran tidak ada air yang mengalir ke bak penampungan.

Lalu pada 2012, Satker terkait pun mendapat kritikan atas proyek yang menjadi kewenangannya di Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang. Lalu bagaimanakah kondisi proyek air bersih itu saat ini ??? Sekiranya Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya perduli dengan uang rakyat yang telah “dibuang” untuk proyek tersebut, mestinya bisa menyempatkan waktu untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh atas semua paket proyek yang dikerjakan sejak 2010 hingga 2013 lalu.

Teriakan masyarakat pesisir selatan yang kekurangan air bersih seakan tak digubris oleh Satker terkait. Padahal ketika itu, Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Banten tengah gencar mengarahkan penyediaan sarana/prasarana air bersih diwilayah Banten bagian selatan. Jika memang uang rakyat itu digunakan tepat sasaran, lalu kenapa masih ada warga yang teriak kekurangan air bersih ??? Sudahkan proyek-proyek yang dibangun Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Banten itu melewati proses perencanaan yang matang ??? Atau jangan-jangan hanya “coppy paste” ???

Tampaknya Inspektorat Kementerian PU harus turun tangan memperbaiki kinerja Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum di Provinsi Banten. Sebab, jika itu tidak dilakukan, maka tidak ada pihak yang berani menjamin akan terpenuhinya kebutuhan air bersih, terutama bagi masyarakat pesisir yang selama ini selalu mengalami krisis air bersih.

Pada sekitar tahun 2012 pun, Barak sempat melontarkan kritik tajam, baik soal transparansi anggaran, maupun kepatuhan Kepala Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Banten terhadap PP No.53/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang disinyalir kerap tidak masuk kantor. Bahkan ada juga dugaan bahwa Kasatker kerap menandatangani berkas-berkas proyek negara dirumah tinggalnya.

Lalu soal transparansi, dari lokasi kantor saja, terlihat bahwa Satker terkait sepertinya hendak menutup diri dari pengawasan publik. Karena seperti diketahui, selama ini, Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Banten berkantor disebuah rumah dilingkungan Sempu Gedang, No.16, RT/RW.02/18, Kelurahan Cipare, Kota Serang, Banten. Rumah itu terletak ditengah perkampungan, sekitar 50 meter dari jalan raya. Didepan rumah yang dijadikan kantor itu, tidak ada papan nama atau petunjuk apapun yang mengisyaratkan bahwa rumah itu adalah kantor lembaga pemerintah yang mengelola ratusan miliar anggaran negara.

Sayangnya, kritik itu seakan dianggap angin lalu oleh pihak terkait. Buktinya, sampai sekarang tidak ada yang berubah dari keadaan terdahulu. Bahkan, aktivis-aktivis lokal menjuluki yang bersangkutan sebagai “Kasatker Seumur Hidup”.

Dari catatan Barak, sejak TA 2010 hingga 2014 ini, Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Banten mengelola anggaran sebesar Rp.291.861.664.000,00,-, yang terdiri atas TA 2010 sebesar Rp.25.961.750.000,00,-, TA 2011 sebesar Rp.37.067.320.000,00,-, TA 2012 sebesar Rp.58.077.466.000,00,-, TA 2013 sebesar Rp.84.704.957.000,00,-, dan TA 2014 sebesar Rp.86.050.171.000,00,-. Hingga saat ini, tidak pernah ada publikasi atas penggunaan anggaran ratusan miliar itu.

Karenanya, Barak meminta Ditjen Cipta Karya lekas mengevaluasi kinerja Kasatker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Banten dan jajaran. ***
Penulis adalah: Koordinator Nasional Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak), dan
Pemred Barak Online Group

0 komentar:

Berita Populer

Pengunjung Suara Garuda