Selasa, 10 Maret 2015

Jalur Pantura Bertabur Lubang



Sangat Membahayakan Pengendara

Suara Garuda;-
JATENG- Sejumlah warga mengeluhkan kondisi jalan yang rusak dan berlubang disepanjang jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah wilayah barat. Kerusakan itu merata dari Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, hingga Kabupaten Pekalongan. Akibatnya, ribuan pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat atau lebih harus ekstra hati-hati.

"Kalau malam dan kondisinya hujan, banyak genangan air di sejumlah titik. Itu sangat membahayakan pengguna jalan, terutama roda dua,"ujar Ahmad Sidiq (26), warga asli Kota Semarang yang berdomisili di Kota Tegal. Menurutnya, hujan deras-lah yang menjadi penyebab rusaknya jalan pantura.

Selain itu, kata dia, truk-truk over kapasitas memperparah kondisi jalan yang sudah rusak. "Setiap hari jalur pantura dilewati berbagai jenis kendaraan. Pemerintah harus segera melakukan perbaikan, agar tidak membahayakan pengguna jalan,"ungkapnya.

Disisi lain, minimnya penerangan jalan di sepanjang jalur itu juga membuat para pengendara yang melintas di malam hari harus ekstra hati-hati, agar tak terjatuh dan mengalami kecelakaan.

Rohmadi (42), warga Kabupaten Pemalang yang setiap hari melintasi lajur tersebut dengan kendaraan roda duanya mengaku, dirinya sempat terjatuh setelah roda depan sepeda motornya masuk ke dalam lubang dengan kedalaman 5-10 Cm. Itu terjadi dijalan lingkar Pantura, Kabupaten Pemalang. "Saat itu saya mau menghindari lubang. Tapi disebelahnya ada lubang lain, sehingga saya jatuh, karena letak lubang di jalan itu sangat dekat, dan malam hari tidak terlihat," keluhnya.

Selain itu, kata dia, sambungan jalan aspal dengan beton (rigid pavement-red) di jalur pantura Tegal-Pemalang kondisinya bergelombang dan berlubang. "Bukan hanya saya yang pernah jatuh gara-gara lubang disitu, pengendara lainya juga pernah terjatuh," terangnya.

Beberapa hari yang lalu, lanjut dia, akibat terjebak di jalan yang berlubang, sebuah truk tronton berpelat nomor Jakarta mengalami patah as roda. "Kejadian patah roda as beberapa kali terjadi di jalur Pantura Tegal-Pemalang-Pekalongan itu,”tandasnya.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Bina Marga Tegal, Yafoor S Mukri menerangkan, kerusakan jalan di Pantura Tegal sudah menjadi langganan setiap musim hujan. "Musim hujan seperti sekarang, jalan pantura kerap rusak. Banyak masyarakat yang sudah mengadu ke kami," ujar Yafoor.

Selain faktor alam, kata dia, penyebab kerusakan jalan juga disebabkan beban kendaraan yang melebihi batas maksimal tonase. "Untuk mengantisipasi kerusakan, sebagian ruas jalan disini sudah dibangun dengan konstruksi beton," jelasnya.

Seperti dilansir tribunjateng, Minggu (8/3/2015), Yafoor mengakui, ratusan titik jalan yang berlubang dan bergelombang mulai dari Tegal-Pemalang-Pekalongan terus dilakukan perbaikan berupa penambalan menggunakan aspal. "Selain melakukan pemeliharaan rutin, tahun 2015 ini juga akan dibangun menggunakan konstruksi rigid pavement sepanjang 3 Km,"ungkapnya.

Panttauan dilapangan menunjukan, kerusakan jalan di Pantura mulai dari Kota Tegal yakni, di sepanjang Jalan Gajah Mada hingga simpang empat Martoloyo, perbatasan Kabupaten Tegal. Sedangkan di Kabupaten Tegal, jalan berlubang dan bergelombang tersebar hingga di perbatasan Kabupaten Pemalang. Sementara di Kabupaten Pemalang, kerusakan jalur Pantura terpantau di jalur lingkar depan gerbang masuk obyek wisata Pantai Widuri, Desa Widuri, Kecamatan Pemalang. (Redaksi)*

0 komentar:

Berita Populer

Pengunjung Suara Garuda