Minggu, 23 Juni 2013
Ini Dia Permainan Mafia BBM
BBM Mahal Karena Pemerintah Beli Dari Calo
SUARA GARUDA, Minggu 23 Juni 2013.
JAKARTA- Pantas saja Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi persoalan sangat serius di Indonesia. Sebab, peran para mafia yang selama ini memburu rente dari bisnis energi, sama sekali tidak pernah terkoreksi.
JAKARTA- Pantas saja Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi persoalan sangat serius di Indonesia. Sebab, peran para mafia yang selama ini memburu rente dari bisnis energi, sama sekali tidak pernah terkoreksi.
Demikian terungkap dalam
sebuah diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (22/6/2013) kemarin. Pengamat
ekonomi Faisal Basri menilai bahwa pemerintah tidak terlebih dahulu mengkaji
lebih dalam mengenai proses pengadaan bahan bakar minyak (BBM) yang
mengakibatkan harga beli BBM untuk Indonesia diperoleh dengan harga mahal.
Selama ini, ternyata Pertamina membeli minyak lewat calo.
Menurut Faisal Basri,
Petral atau Pertamina Trading Energy Ltd, perseroan terbatas anak perusahan
Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan minyak telah menambah beban
belanja pemerintah.
"Kenapa BBM kita
tidak beli secara langsung? Kenapa kita tidak membeli ke negara penghasil
minyak seperti Iran? Kemarin kan Hatta Rajasa sudah ke Iran, kenapa tidak
(beli) dari sana? Kenapa harus melalui calo-calo?" ujar Faisal Basri,
dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (22/6).
"Kenapa mesti kita
beli melalui Petral? Kenapa melalui Muhammad Reza? Ini ada mafia yang membuat
harga menjadi lebih mahal. Dahlan Iskan sebelumnya pernah ingin membubarkan
Petral, namun sekarang malah diam saja, ada apa ini?" lanjut Faisal.
Mafia BBM ini tidak
pernah disentuh pemerintah, sambung Faisal, bahkan semua partai politik jika
sudah berbicara mengenai peran Petral pada pengadaan BBM tidak ada yang berani
bersuara, meskipun di hadapan publik partai tersebut seakan-akan menolak
kenaikan harga BBM.
"Bisnis ini banyak
bancakannya. Bisnis senilai USD15 miliar lumayan buat dana Pemilu. Anggota DPR
yang kritis sekalipun kalau bicara Petral atau Muhammad Reza langsung
mental," ungkap Faisal.
"Muhammad Reza itu
calo tata niaga minyak, calo-calo semacam ini yang harus kita basmi untuk
efisiensi," tukas Faisal Basri.
Perlu diketahui, saat
ini saham Petral 99.83% dimiliki oleh PT Pertamina dan 0.17% dimiliki oleh
Direktur Utama Petral, Nawazir. Tugas utama Petral adalah menjamin supply
kebutuhan minyak yang dibutuhkan Indonesia dengan cara membeli minyak dari luar
negeri. Saat ini Petral memiliki 55 perusahaan yang terdaftar sebagai mitra
usaha terseleksi.
Pengadaan minyak oleh
Petral dilakukan secara tender terbuka. Namun Petral juga melakukan pengadaan
minyak dengan pembelian langsung. Alasannya, ada jenis minyak tertentu yang
tidak dijual bebas atau pembelian minyak secara langsung dapat lebih murah
dibandingkan dengan mekanisme tender terbuka. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Oleh: M Hatta Taliwang PERISTIWA Gerakan 30 September sudah 48 tahun berlalu. Tokoh-tokoh yang terlibat atau dituduh terlibat mungkin ...
-
Ini Kebijakan Pemerintah atau Begundal Kapitalis? Analisis Oleh: Danil’s PEMERINTAHAN SBY-Budiono kembali menunjukan sikap ti...
-
SUARA GARUDA; - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Anwar Adnan Saleh, mengancam akan melaporkan kontraktor pelaksana pembangunan jembat...
-
Soal Potensi Kerugian Sekitar Rp 2,387 Triliun Jakarta_Barakindo - Direksi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) ...
-
Oleh: M Hatta Taliwang MUNGKIN kata Tanah Tumpah Darahku dalam syair lagu Indonesia Raya mesti dibuang. Karena selama Indonesia merdek...
-
Suara Garuda ; JAKARTA - Ditengah gencarnya desakan pencopotan terhadap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Pada...
-
Suara Garuda ;- JAKARTA - Setelah melaporkan kasus dugaan korupsi atas penyelenggaraan anggaran pemeliharaan rutin jalan dan jembatan...
0 komentar:
Posting Komentar