Selasa, 25 Februari 2014
210 Ton Beras Raskin “Tidak Jelas” Masuk Gudang Cikande
Banten_Barakindo- Barisan
Rakyat Anti Korupsi (Barak), mempertanyakan asal-usul Beras Miskin (Raskin) sebanyak
210 ton yang masuk ke gudang Cikande hasil pengadaan Perum Bulog Subdivre
Tangerang sejak Januari hingga 24 Pebruari 2014. Pasalnya, para petani di
Provinsi Banten sendiri belum memasuki masa panen.
“Kami mempertanyakan sumber beras Raskin hasil pengadaan Perum Bulog
Subdivre Tangerang tahun 2014 ini. Dari mana asal muasal beras sebanyak 210 ton
itu? Sebab, sampai sekarang para petani di Banten belum memasuki masa panen
raya,” ujar Koordinator Barak, Danil’s, Selasa (25/2/2014).
Terlebih, kata dia, harga pasaran beras jenis medium yang masih tersisa
dipasaran saat ini masih berkisar antara Rp.7.300,- hingga Rp.7.500,- per kilogram.
“Kok bisa Bulog Subdivre Tangerang mendapatkan beras sebanyak itu dengan harga
Rp.6.600,- per kilogram,” jelas Danil’s.
Karenanya, Danil’s meminta Kepala Bulog Subdivre Tangerang menjelaskan
asal-usul beras tersebut, agar publik tidak menduga yang bukan-bukan.
“Kasub Tangerang harus menjelaskan kepada publik, dari mana beras itu
berasal. Kalau memang dari mitra kerjanya, maka jelaskan siapa mitranya
tersebut. Begitu juga jika ternyata beras itu hasil pengadaan Satgasnya sendiri,
beli dari petani mana mereka. Jangan sampai publik beranggapan, bahwa beras itu
“tidak jelas” sumbernya,” tegas Danil’s.
Ia juga mengingatkan Perum Bulog Subdivre Tangerang, agar tidak
main-main dengan kebutuhan masyarakat miskin. “Jangan main-main dengan uang negara,
terlebih ini berkaitan langsung dengan kebutuhan perutnya Keluarga Miskin
(Gakin),” pungkasnya. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Oleh: M Hatta Taliwang PERISTIWA Gerakan 30 September sudah 48 tahun berlalu. Tokoh-tokoh yang terlibat atau dituduh terlibat mungkin ...
-
Ini Kebijakan Pemerintah atau Begundal Kapitalis? Analisis Oleh: Danil’s PEMERINTAHAN SBY-Budiono kembali menunjukan sikap ti...
-
SUARA GARUDA; - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Anwar Adnan Saleh, mengancam akan melaporkan kontraktor pelaksana pembangunan jembat...
-
Soal Potensi Kerugian Sekitar Rp 2,387 Triliun Jakarta_Barakindo - Direksi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) ...
-
Oleh: M Hatta Taliwang MUNGKIN kata Tanah Tumpah Darahku dalam syair lagu Indonesia Raya mesti dibuang. Karena selama Indonesia merdek...
-
Suara Garuda ; JAKARTA - Ditengah gencarnya desakan pencopotan terhadap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Pada...
-
Suara Garuda ;- JAKARTA - Setelah melaporkan kasus dugaan korupsi atas penyelenggaraan anggaran pemeliharaan rutin jalan dan jembatan...
0 komentar:
Posting Komentar