Selasa, 16 September 2014
Kasatker PJN Wilayah I Jateng Sampaikan Klarifikasi
Soal Rusaknya Jalan Nasional
Kebumen-Purworejo
Suara Garuda;-
JATENG- Kepala Satuan Kerja
Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker) PJN Wilayah I Provinsi Jawa Tengah (Jateng),
Sumarjono, menyampaikan
klarifikasi terkait kerusakan yang terjadi pada ruas jalan nasional Kebumen-Purworejo.
Dalam klarifikasi yang
diterima Barak Online Group via pesan singkat pada Senin (15/9/2014)
kemarin, Sumarjono menjelaskan, bahwa kerusakan lebih disebabkan karena
kandaraan yang melebihi kapasitas jalan.
“Sejak jembatan Comal rusak,
mobil-mobil besar lewat selatan. Tidak ada aspal yang dapat bertahan dengan
kendaraan yang berlebih kapasitas dan melebihi muatan. Coba cek KIR kendaraan, bandingkan dengan muatannya,”
ujarnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa untuk
penanganan jalan Kebumen-Purworejo direncanakan penanganan dengan rigid pavement, atau minimal aspal dua
lapis. “Dananya tidak mencukupi untuk perbaikan semua. Kerja bukan saja
menjelang lebaran, karena kontrak biasanya bulan ketiga, dan 2 atau 3 bulan setelah
kontrak pekerjaan sudah banyak,” jelasnya.
Sementara terkait dengan
perencanaan, Sumarjono menjelaskan, bahwa perencanaan sudah baik. “Anggaran
yang tidak cukup,” katanya.
Lebih lanjut Sumarjono menjelaskan, bahwa panjang jalan Kebumen-Purworejo
adalah 129 Km, dan anggaran yang ada hanya untuk pemeliharaan rutin. “Sebagian
kecil diaspal satu lapis,” tandasnya.
Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 11 pada Satker PJN Wilayah I
Provinsi Jateng, Farid Hasan menuturkan, bahwa panjang jalan Kebumen-Purwaorejo
adalah 64 Km. “Jelang lebaran 100 persen baik, namun sekarang berkurang menjadi
75 persen,” kata Farid.
Dipihak lain, Koordinator Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak), Danil’s,
mempertanyakan perbedaan pernyataan Kepala Satker dengan PPK. “Kami bingung.
Yang benar penjang jalan Kebumen-Purworejo itu 129 Km atau 64 Km? Bagaimana
bisa ditangani dengan baik kalau panjang ruas saja tidak tepat,” katanya. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Oleh: M Hatta Taliwang PERISTIWA Gerakan 30 September sudah 48 tahun berlalu. Tokoh-tokoh yang terlibat atau dituduh terlibat mungkin ...
-
Ini Kebijakan Pemerintah atau Begundal Kapitalis? Analisis Oleh: Danil’s PEMERINTAHAN SBY-Budiono kembali menunjukan sikap ti...
-
SUARA GARUDA; - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Anwar Adnan Saleh, mengancam akan melaporkan kontraktor pelaksana pembangunan jembat...
-
Soal Potensi Kerugian Sekitar Rp 2,387 Triliun Jakarta_Barakindo - Direksi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) ...
-
Oleh: M Hatta Taliwang MUNGKIN kata Tanah Tumpah Darahku dalam syair lagu Indonesia Raya mesti dibuang. Karena selama Indonesia merdek...
-
Suara Garuda ; JAKARTA - Ditengah gencarnya desakan pencopotan terhadap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Pada...
-
Suara Garuda ;- JAKARTA - Setelah melaporkan kasus dugaan korupsi atas penyelenggaraan anggaran pemeliharaan rutin jalan dan jembatan...
0 komentar:
Posting Komentar