Kamis, 30 Oktober 2014
Ini Dia Penyimpangan Dana Rutin di Satker PJN Wilayah II Riau
Barak Minta Menteri PU & PR Ganti
Kasatker & Kabalai Bermasalah
SUARA GARUDA;-
RIAU- Dugaan penyimpangan
anggaran pemeliharaan rutin jalan nasional kembali mengemuka di Provinsi Riau.
Kali ini terjadi pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah
II Prov.Riau. Dugaan penyimpangan ini sekaligus menyambut pelantikan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU & PR), Basoeki Hadimoeljono, dalam
Kabinet Kerja Jokowi-JK.
Seperti dilansir media lokal, riaumadani.com kemarin, dugaan penyimpangan
itu terjadi pada pelaksanaan
kegiatan PPK 09 pada Satker PJN Wilayah II Riau. Karena berdasarkan pantauan
LSM setempat (PPIR) sejak Oktober 2013 hingga September 2014, khususnya pada
paket rutin jalan Marpoyan-Batas Kabupaten Kuansing dengan nilai anggaran
anggaran sebesar Rp.3.471.100,000,00,- (TA 2013), dan Rp. 2.682.861.000,00,-
(TA 2014).
Dugaan itu berdasarkan atas kondisi pekerjaan yang tidak mampu bertahan
lama. Menurut Ketua PPIR, Overius.H, pada TA 2013, jalan tersebut diaspal sebagai
perawatan rutin, tetapi tidak di-paching,
dan hanya langsung ditambal dengan aspal. Akibatnya, jalan jadi bergelombang.
Begitu juga dengan pelaksanaan pada TA 2014, seperti paket rutin jalan
batas Inhu-Simpang Japura senilai Rp.256.200.000,00,-, Muara Lembu-Taluk
Kuantan Rp.1.229.886.000,00,-, jalan Taluk Kuanan-Batas Provinsi Sumatera Barat
senilai Rp.2.326.974.000,00,-, rutin jembatan ruas jalan batas Kab.Kuansing-Muara
Lembu Rp.219.496.000,00,-, rutin jembatan ruas jalan Muara Lembu-Talukkuanta Rp.129.656.000,00,-,
dan rutin Jembatan ruas jalan Talukkuantan-Batas Provinsi Sumatera Barat
sebesar Rp.188.901.000,00,-.
“Kami menduga kuat banyaknya kecurangan dalam pelaksanan kegiatan rutin
jalan dan jembatan, karena dalam investigasi kami di lapangan dengan nama paket
yang sama tahun anggaran 2013 dan tahun 2014 tidak menemukan dimana titik dan
STA-nya,"ujarnya.
Pihak Satker PJN Wilayah II Riau melalui PPK, Aggun Panjaitan, tidak
berhasil dikonfirmasi oleh media lokal, karena Telepon selulernya tidak aktif.
Terpisah, Koordinator Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak), Danil’s,
meminta Menteri PU & PR, Basoeki Haimoeljono, mengganti semua Kepala Satker
dan Kepala Balai Besar yang “bermasalah”. “Pejabat yang “bermasalah” jangan
dipelihara. Kalau pejabat-pejabat itu tidak diganti, maka target kerja
pemerintahan Jokowi-JK tidak akan tercapai dan dirasakan manfaatnya oleh
rakyat. Buntutnya, rakyat akan menggalang kekuatan untuk melawan pemerintahan
yang dianggap tidak mampu memenuhi harapan rakyat,” tegasnya. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Oleh: M Hatta Taliwang PERISTIWA Gerakan 30 September sudah 48 tahun berlalu. Tokoh-tokoh yang terlibat atau dituduh terlibat mungkin ...
-
Ini Kebijakan Pemerintah atau Begundal Kapitalis? Analisis Oleh: Danil’s PEMERINTAHAN SBY-Budiono kembali menunjukan sikap ti...
-
SUARA GARUDA; - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Anwar Adnan Saleh, mengancam akan melaporkan kontraktor pelaksana pembangunan jembat...
-
Soal Potensi Kerugian Sekitar Rp 2,387 Triliun Jakarta_Barakindo - Direksi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) ...
-
Oleh: M Hatta Taliwang MUNGKIN kata Tanah Tumpah Darahku dalam syair lagu Indonesia Raya mesti dibuang. Karena selama Indonesia merdek...
-
Suara Garuda ; JAKARTA - Ditengah gencarnya desakan pencopotan terhadap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Pada...
-
Suara Garuda ;- JAKARTA - Setelah melaporkan kasus dugaan korupsi atas penyelenggaraan anggaran pemeliharaan rutin jalan dan jembatan...
0 komentar:
Posting Komentar